BLANTERORBITv102

Ara dan Televisi.

Rabu, 31 Januari 2018

“Bun, kenapa Ara jarang nonton TV?” ucap salah satu tetangga yang sering main ke rumah.

“Tidak apa-apa, Saya  dan Papanya memang membatasi Ara menonton TV, kkasian usianya masih kecil. Biar mainnya bareng teman-temannya, Saya dan Papanya. Kebetulan Ara hanya  menyukai beberapa film saja yaitu Tayo dan Little Pony, selebihnya main buku, atau mainannya.” Jawab saya.

Disana Ara sedang bermain boneka  dengan temannya yang merupakan anak si ibu tadi.
Anaknya memang senang bermain dengan Ara. dan ketika mereka bermain TV dirumah kami pasti dalam keadaan mati.
Tentang Ara dan Televisi saya memang memiliki jadwal tertentu untuknya, tidak lebih dari 1 Jam setiap hari. Jika ia tidak minta saya pun tidak berikan. Saya merasa kasian ia dengannya karena masih kecil.  Selain itu, saya ingin ia lebih banyak berinteraksi dengan temannya. Bermain boneka, buku, dan mainan hewan. seperti sekarang sedang sering dengan kucing dan boneka.

Saya pernah mencoba menyetel TV lalu membiarkannya nonton, selama beberapa hari. Ia pun menikmatinya,namun ketika diajak bicara ia cenderung mengabaikan apa yang saya bicarakan. Ketika diajak makan, makannya tidak habis. Lalu saya matikan saja TVnya.  Sejak saat itu saya dan papanya  mulai membatasi ia menonton TV. Dampak lain, ia meniru beberapa adegan seperti mengucapkan “gitu lho”. Padahal saya tidak pernah berbicara seperti itu.  Saya pun merasa khawatir dengan dengan tontonan TV sekarang, karena banyak prilaku anak-anak sekarang yang belum sesuai dengan waktunya.

Efek Sinar Biru Televisi Terhadap Kesehatan Mata Anak
Televisi memiliki dampak positif dan negatif bagi anak. Tetapi membiarkan anak menonton televisi sepanjang hari, pastinya akan menurunkan tingkat kecerdasan anak," Ia juga menjelaskan, bahwa dengan hanya menonton televisi, otak kehilangan kesempatan mendapat stimulasi dan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam hubungan sosial dengan orang lain, bermain kreatif dan memecahkan masalah. Selain itu, televisi bersifat satu arah, sehingga membuat anak kurang mengeksplorasi dunia tiga dimensi dan kehilangan peluang mencapai tahapan perkembangan yang baik. Ia pun menyebutkan, bahwa sebuah penelitian di Amerika menunjukkan anak usia dibawah lima tahun yang rata-rata menonton televisi 2 jam sehari, setelah usianya beranjak 6-7 tahun diketahui mengalami penurunan kemampuan membaca dan daya ingat.

Saya hanyalah seorang ibu yang masih harus banyak belajar. Mengaplikasikan dengan apa yang telah saya dapatkan sedikit. Salah satunya mulai membatasi Ara dengan televisi. Karena di usianya yang masih dalam golden age masih banyak aktivitas bisa  diakukan selain menonton TV.

Yuk mulai membatasi anak dalam menonton  TV.

Author

Rizky Arya Lestari

Saya seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis, tentang parenting, manajemen, keuangan keluarga, dan pengembangan diri.