BLANTERORBITv102

Jum"at Hangat IIP Karbek

Jumat, 08 September 2017
Bissmillahirohmanirohim 
Assalamualaikum wr wb 

Terimakasih atas kesempatan yang telah di berikan kepada saya. 
Saya ingin bercerita aktivitas sehari-hari saya sebagai seorang ibu rumah tangga. 

Di awal perkenalan saya dengan suami. Ia ingin sekali memiliki istri yang mengurus anaknya di rumah. Padahal saat itu saya sedang bekerja dan melanjutkan studi saya. Perkenalan kami terhitung singkat dan akhirnya kami pun menikah. 

Menjadi istri sekaligus mahasiswa akhirnya saya LDM selama 1.5 tahun. Setelah thesis selesai saya ikut tugas suami yang saat itu sedang bertugas di Nganjuk Jawa Timur. Seminggu kemudian kami pindah ke Solo karena suami pindah tugas. Satu bulan kami di Solo Allah memberikan sebuah anugrah yang kami tunggu-tunggu saya positif hamil. Sembilan bulan kemudian lahirlah Ara anak pertama kami. 

Setelah Ara lahir banyak perubahan dalam diri saya. Ternyata menjadi seorang ibu itu tidak mudah, yang paling sering dialami yaitu mengontrol emosi. 

Setelah lahiran  saya mengalami baby blouse yang cukup lama. Suami sedang sibuk dengan pekerjaan dan saya melahirkan di perantauan. ASI yang belum keluar. Saya sering menangis. Merasa belum bisa menjadi ibu yang baik untuk Ara. 


Pada saat usia 5 Hari,  Ara terkena dehidrasi. Karena ASI saya belum keluar dan saya tidak mau memberikan susu formula. Akhirnya ia harus di rawat intensif di rumah sakit, untuk pemulihan karena BB sudah berkurang dari 10 %,  glukosanya kurang dari batas normal. Saya menangis di RS. Saya merasa menjadi ibu yang bodoh. 

Akhirnya selama ara di rawat saya berusaha mengumpukan ASI. Semua penambah ASI saya minum, makanan seperti daun katuk, pijat asi Sudah saya lakukan. Alhamdulillah ASI keluar. Namun tidak banyak. Kami pun konsultasi kedokter. Dokter hanya memberikan pelancar ASI. ASI saya hanya bertahan sampai 2 bulan. 
Sore hari ketika saya memeras ASI keluar gel dan rasanya sakit sekali. Saya semakin stress. Suami saya berkata pada saya. "Bunda tidak apa-apa Ara tidak ASI yang penting sehat. Bunda enjoy mengurus Ara" dan akhirnya ara pun full susu formula sejak usia 2 bulan. Sejak saat itu saya sering merasa bersalah kepada Ara. Menjadi seorang ibu ternyata tidak mudah. Hingga kini usia Ara 1 tahun saya tetap harus belajar. 

Dari Ara saya banyak belajar, bagaimana saya harus mengendalikan emosi saya ketika ia sedang rewel. Biasanya Ara rewel ketika kondisi saya juga sedang kurang baik. Saya belajar untuk tidak marah, egois untuk diri saya. Saya berusaha bagaimana  menikmati peran saya saat ini menjadi seorang istri ibu  bagi keluarga saya. 

Dari kejadian itu akhirnya saya harus menjaga bagaimana agar kondisi emosi saya stabil. Salah satunya dengan Memberi waktu spesial untun saya sendiri. 

Perlukan Me Time ? Menurut saya perlu karena dengan me time kita bisa mengumpukan energi yang telah berkurang. Biasanya yang saya lakukan adalah : 

1.Melakukan hobi 
Saya memiliki hobi, membaca, menulis, jalan-jalan, masak dan beres-beres rumah. Dengan melakukan hobi maka saya  akan menjadi berenergi kembali. 

2.Me Time 
Apa yang dilakukan full time mom ketika me time. Kalo saya biasanya mandi air hangat luluran, maskeran. Dan Ara saya titipkan ke papanya kalo pas weekend. 

3.Rumah yang nyaman
Bagi saya rumah yang nyaman itu perlu karena bisa mempengaruhi mood. Nyaman bukan berarti besar atau mewah yah.. Tapi lebih kepada bersih rapih untuk versi saya. Namun dengan kondisi Ara yang saya saat ini sering mengeluarkan mainananya beberapa bagian rumah pasti berantakan. Akhirmya saya mengajarkan ia membereskan mainannya setelah bermain.  Dan alhamdulilah Ara mulai terbiasa melakukannya. 

4.Luangkan waktu dengan suami. 
Akhir-akhir ini saya dan suami mulai sering ngobrol tentang apapun. Aktifitas saya yang padat dirumah dan suami beraktivitas mencari nafkah. Pergi pagi pulang malam. Dengan mengobrol kadang saya menemukan ide-ide baru untuk menulis dan kembali bersemangat. 

5.Mendekatkan diri kepada Allah
Sebagai umat muslim tentunya ketika kita menjalankan sholat 5 waktu dan sunah lainnya merupakan sarana mengecas diri supaya energi kita full. 

Setiap manusia pasti pernah merasa down sehingga emosi kita menjadi tidak terkendali.  Namun kita harus ingat. "Allah tidak akan menguji suatu kaum di luar kemampuannya" maka dari itu libatkanlah Allah dalam kondisi apapun. Berbahagialah karena kita berhak untuk bahagia. 


Author

Rizky Arya Lestari

Saya seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis, tentang parenting, manajemen, keuangan keluarga, dan pengembangan diri.