Karena Menulis Adalah Jiwa

Oleh : Rizky Arya Lestari

   
  

   Di sebuah kantin depan Kampus Antara di daerah Condong Catur. Siang itu Aku bertemu dengan seorang berparas Anggun. Setelah kami saling bercerita menganai beberapa hal menganai masalah kuliah. ia pun menanyakanm kabar blog ku yang  jarang terjamah hampir satu bulan lebih.
"Sudah lama kamu tidak menulis di blog" tutur salah sahabatku yang mengenakan baju ungu dan berjilbab dengan warna yang sama.
"Lagi malas, sudah satu bulan lebih aku tidak menulis. sudah banyak ide yang aku pikirkan. beberapa cerpen yang akan ku buat. tappi rasanya malas sekali yah" jawabku sambil menarawang.
sambil menikmati lotek dan segelas es teh ia manyatakan
"menulis saja, aku aja sering "nyampah" kok di blog. lumayan untuk obat galau" tuturnya sambil sedikit tersenyum.

***

Sore hari di sebuah ruangan yang sangat dingin. setelah aktifitasku selesai. Aku pun mulai membuka blogku yang sudah lama tidak ku buka.
"belum ada perubahan". tuturku dalam hati."aku ingin menulis. aku ingin menjadi penulis "  

Tulisan diatas merupakan salah satu tulisan ku yang sudah cukup lama. Tanggal 21 februari 2012 sudah hampir 4 tahun ku jarang menulis. karena sibuk dengan pekerjaan, menikah dan menyelesaikan studi-S2. Alhamdulillah saat ini semua telah terlampaui. Saat ini sedang mengandung 24 minggu. 

Banyak perubahan yang terjadi setelah aku menikah. Prioritasku yang paling utaman adalah keluarga. Sehingga aku harus meninggalkan pekerjaan dan mengabdikan diri kepada Suami yang kerjanya berpindah-pindah. 

Aktifitasku lebih sering di rumah. Selain mengerjakan pekerjaan Rumah Tangga biasanya aku mengisi waktu luangku dengan membaca kadang menulis dalam sebuah diary dalam gadget. Karena aku tipe orang yang introvert sehingga kurang suka bergaul dengan orang banyak. Lebih suka sendiri dengan mengerjakan apa yang aku inginkan. 

Menjadi seorang penulis menjadi salah satu cita-citaku ketika aku masuk di sekolah menengah pertama. Aku mulai menulis di sebuah mading sekolah. Kemudian kulanjutkan berlanjut hingga kuliah s1. 

Bulan kemarin saya melihat sebuah pendaftaran komunitas menulis online di FB. Saya tertarik mengikutinya karena hal ini bisa saya lakukan dimanapun saya berada asalkan kuota selalu ada. Dan saya memutuskan untuk bergabung dengan mendaftarkan diri di KMO Bach 6. 

Sudah hampir 2 minggu aku menunggu respon dari komunitas tersebut. Dan akhirnya akupun diterima bergabung dengan KMO. 

23 Mei 2016 merupakan pertemuan pertama bagi kami via WA. peserta yang cukup banyak sekitar 500 orang. Ramai sekali. Saya hanya memperkenalkan diri. Kemudian tegelam dengan chat teman-teman yang lainnya. 

Materi pada hari itu adalah mengenai keyakinan kita menjadi seorang penulis. Sang coach memberi arahan agar kita percaya diri untuk menjadi seorang penulis. 

Diakhir pertemuan kami diberikan 3 tugas. Salah satunya adalah mengapa Anda menulis. 

Bagi saya menulis adalah Jiwa. 

Menulis bisa dilakukan dimana saja dengan apa yang kita dengar? Apa yang kita rasa? Apa yang kita lihat? Dan itu semua dapat kita ungkapkan dengan menulis. Seperti jiwa yang selalu ada dan beriringan dimana pun kita berada. 

Apa yang menjadi motivasiku seorang penulis.  Pertama untuk berbagi dengan sesama. Karena dengan menulis berbagi dalam segala dengan keterbatasan dan kekuranganku saat ini.  Kedua Hadiah untuk calon anakku yang sedang dalam kandungan. Ini lah karya bundamu merupakan sebuah cerita perjalanan. Ketiga untuk Suamiku karena aku berjanji akan menceritakan perjalanan kami dan menjadikan ini sebuah karya. 

Ya karena menulis adalah jiwa 

Sragen 24 Mei 2016 

14.42