Tepat pukul 08.00 saya bersama Ara memasuki gedung menara esq yang terletak di lantai 9. terlihat para panitia dan bunda inda sudah berada disana. Saya pun mengerjakan tugas saya hari itu mempersiapkan goodiebag untuk para peserta.
Para peserta pun mulai berdatangan. Ini merupakan event pertama kami tepatnya acara milad ke2 Komunitas Ibu Bahagia.
Tepat pukul 08.45 pembicara mbak Sinta Yudistia M.Psi telah datang ia menegenakan pakaian berwana biru, tas back pack, berjilban senada. Lalu memasuki ruang musola dan berbincang dengan Teh Rena Puspa S.Si yang menjadi pembicara dalam event tersebut.
Tepat pukul 09.30 mbak Anisa yang saat itu mengenakan pakaian berwarna hijau dan kerudung yang senanda pun membuka acara. Sambutan yang hari itu dibuka oleh pendukung acara yaitu pak supadi dari ACT, lalu Bunda Ina dari penerbit Ihsan Media, dan Hani Khoerunisa yang merupakan ketua dari Komunitas Ibu Bahagia Indonesia.
Pembicara pertama menjelaskan mengenai bagaimana mengenai self terapy melalui sebuah tulisan.
Membiasakan menulis menjadi salah satu terapi bagi seorang perempuan, karena perempuan harus mengeluarkan kata sebanyak 20.000 perhari.
Dimana saja kita menulis? Menulis sebaiknya tidak dilakukan dimedia sosial. Jika kita sedang mengeluar emosi, bisa dilakukan di Diary, ketas kosong kemudian menuliskan apa saja yang kita sedang rasa hari itu. Misalnya hari ini saya sedang bad mood karena anak saya sakit dan rewel. Lalu kita ceritakan apa saja yang membuat badmood. Misal karena suami sibuk dengan pekerjaanya. Hai Diary, hari ini saya sedih karena dedek rewel dan saya sangat lelah sekali dengan aktifitas dirumah.......... D.s.t. Sampai kita merasa lega dengan yang ingin kita ungkapkan hari itu. saya merasa cocok dengan metode ini. Karena tipe yang tidak banyak bicara. Dan kurang bisa mengungkapkan sesuatu meskipun saya terlihat periang dan supel.
Mbak Sintia pun mengajarkan bagaimana membuat sebuah karya dari pengalaman yang dialami sehari-hari. Misalnya bisa membuat cerpen, puisi, atau berbagai pengalaman yang dialami dalam kejadian sehari-hari. Bisa juga kita membuat sebuat resep makanan. Atau pengalaman mengajarkan anak dan mengasuh anak. Wah ternyata ide menulis itu banyak yah. Dari hal-hal kecil dan terdekat dengan kita.
Selanjutnya Teh Rena pun membahas bagimana cara kita bahagia?
Bahagia menurut penulis buku Bahagia ketika ikhlas ini. Kita menciptakan dari diri kita sendiri, bukan dari orang lain. Bukan kita sukses dulu lalu bahagia namun kita sendiri yang menciptakan bahagia sehingga mencapai kesuksesan.
Ia pun bercerita mengenai pengalamannya ketika Allah memberikan sebuah Hadiah yaitu. Kena patah tulang dan ia sedang merentau di negara Malaysia bersama dengan ketiga anaknya. Dan ia harus tetap mengasuhan anaknya. Lahirlah karyanya yang merupakan buku yang berjudul bahagia ketika ikhlas ini.
Setelah itu, peserta diberikan kesempatan untuk mempratikan terapy healing dengan beberapa pertanya yang di sampaikan oleh Bu Sintia.
1.Jika aku kembali ke masa kecil, aku akan
2.Salah satu kenangan indah tak terlupakan adalah
3.Memori paling buruk yg sering muncul dlm mimpi adalah
4. Bagiku seorang ibu seharusnya ... Dan seorang ayah seharusnya .....
Peserta memilih salah satu dari pertanyaan diatas lalu mengeluarkan apa yang dirasakan. Kurang lebih sekitar 20menit. Ada perasaan yang berbeda ketima kita sudah menulisakan semua yang ada di kepala kita. lalu beberapa peserta menyampaikan hasil yang mereka tulis. Untuk beberapa kasus ketika kita masih merasakan unek-unek atau sesuatu yang mengganjal dalam hati. Bisa melakukanya sebanyak 3 kali. Jika lebih dari 3 kali masih merasakan hal yang sama, maka kita dilanjutkan dengan sesi konseling. Wah ternyata menulis bisa membuat bahagia dan berkarya.
Waktu pun menujukan pukul 12.30 MC pun menutup acara ini. Banyak sekali oleh-oleh yang didapatkan hari ini. Terimakasih ibu bahagia indonesia telah memberi kesempatan saya belajar disini.
nice post
BalasHapus