Oleh : Rizky Arya Lestari
Selama 14 bulan menikah 1 Agustus 2014. Saya dan Suami menjalani LDM(Long Distance Married). Saya melanjutkan S2 di kota Tasikmalaya dan Suami bekerja di Kertosno. Kami kerap bertemu 1 atau 2 minggu sekali.
Dalam masa perkenalan Saya dan Suami. Membuat sebuah konsep keluarga kami kedepan. Bagaimana tugas Suami dan Istri sesuai dengan konsep ideal kami saat itu. Dari kesimpulan diskusi kami. Suami yang akan bekerja dan Saya melaksanakan tugas internal keluarga yaitu IRT yang produktif. Berikut dengan cita-cita kami dengan Plan A, B dan C. Karena pekerjaan suami akan selalu berpindah kota bahkan antar pulau. Semoga saja nanti bisa keluar negri juga. Hehehe
Setelah menikah. Saya memutuskan untuk berhenti menjadi karyawati di lembaga konsultan psikologi, fokus membantu usaha keluarga dan kuliah saya.
Berkat dukungan suami dan keluarga tanggal 17 September 2015. Saya menyelesaikan studi saya mendapatkan gelar Magister Manajemen dengan mendapatkan predikat Pujian. Alhamdulillah. Tinggal menunggu wisuda.
Sesuai dengan perjanjian di awal. Saya bersedia ikut bersama suami dimanapun tugas beliau di tempatkan. Dimana kita akan menjalaninya bersama-sama.
Saya pun mengikuti suami yang sedang bertugas di kab Nganjuk. Setelah beberapa hari disana suami mendapat surat tugas untuk dipindahkan ke Sragen. Banyak hal yang saya rasakan berbeda setelah 2 minggu dalam satu atap bersama.
Kebiasaan saya mulai berubah pagi-pagi setelah subuh yaitu mempersiapkan keperluan sarapan dan keperluan kerjanya. Setelah bekerangkat saya mulai mengerjakan pekerjaan rumah beres-beres dan bersih ini adalah aktifitas favorit saya. Belajar memasak, dan aktifitas menunggu suami pulang terkadang beliau lembur hingga larut malam. Disela-sela aktifitas saya membaca buku dan beberapa artikel melalui internet. Berbeda pada saat menjalani LDM saya hanya fokus dengan kuliah dan membantu orang tua. Tanpa perlu memikirkan menu apa yang akan kita siapkan hari ini karena biasanya disiapkan oleh mama. Kewajiban saya menjadi istri hanya dilakukan 2 minggu sekali ketika suami pulang.
Perasaan yang kami rasakan saat ini menjadi lebih tenang nyaman dan damai. Mulai terbiasa dengan keunikan-unikan kebiasaan suami dan begitu pula sebaliknya.
Memang benar adanya bahwa Rumah Tangga yang baik itu. Dijalankan bersama satu atap.
Berada dalam satu rumah. Sehingga Saya bisa melayaninya dengan maksimal dan suami juga bisa total dengan pekerjaannya.
Setiap perjalan Hidup memang banyak pilihan. Ketika kita masih diberikan kesempatan terbaik dalam kesempatan itu maka ambilah dan optimalkan.
"Nikmat mana lagi yang kamu dustakan" semoga Allah selalu memberikan kelancaran, kekuatan dan kemudahan.Aamiin.
Sragen,, 12 Oktober 2015
RUMAH TANGGA SATU ATAP
Kamis, 26 Mei 2016
0 comments